Media sosial kembali diramaikan dengan tren-tren absurd yang menghibur sekaligus membingungkan.
Fenomena seperti “Tung Tung Tung Sahur” hingga “Ballerina Cappuccina” menjadi contoh bagaimana konten aneh dapat menarikperhatian luas.
“Tung Tung Tung Sahur”: Teror Sahur ala Al
Tren ini menampilkan sosok kayu antropomorfik membawa tongkat pemukul, disertai suara “Tung Tung Tung Sahur” yang menyeramkan.
Meme ini berasal dari Al-generated content yang menggambarkan makhluk kayu dengan suara teks-ke-ucapan berbahasa Indonesia, menyerupai suara kentongan sahur tradisional.
Fenomena ini menciptakan genre baru yang disebut “Ramadan-core horror” di TikTok
“Ballerina Cappuccina”: Ballet Bertemu Kopi
Tren ini menampilkan karakter Al yang merupakan perpaduan antara penari balet dan secangkir cappuccino.
Dengan estetika yang unik dan gerakan tari yang lucu, “Ballerina Cappuccina” menjadi bagian dari tren “Italian Brainrot” yang viral di Tik Tok.
Bombardiro Crocodilo: Buaya Pembom Terbang
Karakter Al ini merupakan gabungan antara buaya dan pesawat pembom, menciptakan sosok yang aneh namun menarik perhatian.
“Bombardiro Crocodilo” menjadi bagian dari tren “brainrot” yang menampilkan hewan-hewan dengan kemampuan militer yang absurd.
Tralalero Tralala: Hiu Bersepatu Nike
Karakter ini adalah hiu yang mengenakan sepatu Nike, menari dengan iringan suara teks-ke-ucapan yang absurd.
“Tralalero Tralala” menjadi contoh lain dari tren “brainrot” yang menggabungkan elemen-elemen tak terduga untuk menciptakan konten viral.
Apa Itu “Brainrot”?
Istilah “brainrot” merujuk pada konten yang sengaja dibuat absurd dan berulang-ulang hingga terasa melelahkan secara mental.
Tren ini sering kali menggunakan teknologi Al untuk menciptakan karakter atau situasi yang tidak masuk akal, namun justru menarik perhatian karena keanehannya.
Mengapa Tren Ini Viral?
Kombinasi antara teknologi Al, humor absurd, dan budaya pop membuat tren-tren ini mudah menyebar di kalangan pengguna media sosial.
Konten yang unik dan tidak terduga sering kali memicu rasa penasaran dan keinginan untuk berbagi, sehingga mempercepat penyebarannya.
